JOGJABROADCAST-JOGJA-Selasa, 20 Mei 2025 Dengan tema “Pemuda-Pemudi Indonesia terlibat dalam Mitigasi Perubahan Iklim dan Transformasi Ekonomi Hijau berbasis Masyarakat menyongsong Indonesia Emas 2045” Yayasan Griya Jati Rasa kembali memprakarsai Perayaan Hari Kebangkitan Nasional ke-117.
Perayaan dilakukan di Gedung DPD RI D.I. Yogyakarta. Perayaan ini adalah aksi bersama sesudah Deklarasi Pergerakan Mitigasi Perubahan Iklim dan Transformasi Ekonomi Hijau berbasis masyarakat di D.I. Yogyakarta yang dilakukan di Institute Ilmu Alquran An Nur Yogyakarta pada tanggal 22 April 2025. Acara ini secara khusus mengundang 2 wakil pemuda/i dari seluruh Indonesia.
Mereka adalah pemuda/i yang sedang bermukim di D.I. Yogyakarta. Diharapkan mereka bisa menjadi Duta Lingkungan Indonesia ke daerah mereka masing-masing.
Pemuda-Pemudi Indonesia terlibat dalam Mitigasi Perubahan Iklim dan Transformasi Ekonomi Hijau berbasis Masyarakat menyongsong Indonesia Emas 2045
Perubahan iklim dan transformasi ekonomi hijau adalah tantangan yang harus dihadapi oleh pemuda/i Indonesia. Bonus demografi 2030 menjadi batu loncatan untuk pemuda/i Indonesia bisa memikirkan peluang kewirausahaan yang tepat. Bentuk usaha tersebut terkait dengan energi terbarukan, olahan limbah, olahan pertanian, konservasi hutan dan berbagai riset biotenologi hijau masa depan yang dapat dikembangkan dengan memperhatikan potensi masing-masing daerah asalnya.
Seminar dibuka dengan keynote speech GKR Hemas, Wakil Ketua DPD RI yang menekankan perubahan iklim bukanlah isu masa depan melainkan realitas hari ini, karena itu peran pemuda Indonesia sangat penting sesuai dengan survey dari Youth and Climate Network Indonesia tahun 2023, yang menunjukan 70% anak muda Indonesia memiliki kepedulian tinggi terhadap isu perubahan iklim namun masih terbatas akses dan kapasitas untuk berkontribusi aktif dalam aksi-aksi nyata. Karena itu melalui kegiatan seminar ini pemuda dari daerah-daerah yang bermukim di D.I. Yogyakarta mendapat pengetahuan dan ispirasi bagaimana bisa berkolaborasi dengan Yayasan Griya Jati Rasa, pihak pemerintah, swasta untuk bersama-sama melakukan mitigasi perubahan iklim dan transformasi ekonomi hijau. Transformasi ekonomi hijau tidak hanya soal teknologi energi terbarukan tetapi juga tentang perubahan paradigma dari ekonomi yang eksploitatif ke ekonomi yang regeneratif dan insklusif. Model ini mengedepankan prinsip keadilan ekologis, sosial dan antar generasi.
Selanjutnya Narasumber lainnya adalah pertama, Dr. Ahmad Sihabul Millah., M.A, Rektor Institute Ilmu Alquran An Nur, Bantul, DI.Yogyakarta yang menjelaskan tentang mitigasi perubahan iklim dan transformasi ekonomi hijau berbasis komunitas muslim Indonesia.
Kedua, Farsijana Adeney-Risakotta Ph.D selaku Direktur Yayasan Griya Jati Rasa yang menjelaskan deklarasi pergerakan Mitigasi Perubahan Iklim dan Transformasi Ekonomi Hijau berbasis masyarakat di Di.Yogyakarta dan praktek mutu mitigasi perubahan iklim dan transformasi ekonomi hijau dalam
komunitas kristiani di Indonesia. Ketiga, Ir. Edi Supriyanto dari PT Pandu Wijaya Negara yang mempresentasikan tentang solusi perubahan iklim dan transformasi ekonomi hijau melalui tanaman nyamplung sebagai alternatif energi pengganti fosil.
Keempat, Bapperida DIY yang mempresentasikan tentang perencanaan pembangunn daerah berbasis mitigasi perubahan iklim dan transformasi ekonomi hijau berbasis masyarakat.
Diskusi ini dimoderatori oleh KH. Beny Susanto, S.Ag., M.Si, pendiri pesantren Sunan Kalijaga dan Ketua Koperasi Konsumen Griya Jati Rasa.
Yayasan Griya Jati Rasa berterima kasih kepada GKR Hemas yang telah memberikan rekomendasi untuk penggunaan Ruang Serbaguna di Gedung DPD RI D.I. Yogyakarta. Terima kasih juga disampaikan kepada PT. Pandu Wijaya Negara yang telah memberikan bibit pohon Nyamplung kepada peserta. Ada 60 peserta dari Aceh sampai dengan Papua. (*)