Seni Budaya 2 menit membaca

Agus Ismoyo : Kita perlu ruang ruang budaya, Sigit Sugito : Seniman juga bisa jadi Pahlawan

Agus Ismoyo : Kita perlu ruang ruang budaya, Sigit Sugito : Seniman juga bisa jadi Pahlawan
Agus beserta para seniman muda/dwi

JOGJABROADCAST-Bantul-Keistimewaan Yogyakarta berakar kuat pada Kebudayaan , oleh karena itu diperlukan ruang ruang kebudayaan bagi para pelaku budaya sehingga kekuatan kebudayaan akan semakin terjaga. Demikian salah satu ungkapan yang dikemukakan oleh pelaku budaya dan seniman Agus Ismoyo dalam acara peringatan berdirinya Rumah Budaya di bilangan Ngipik Banguntapan Bantul pada Sabtu (18/1-2025)

Rumah budaya ini merupakan ruang ruang ekspresi kesenian dan kebudayaan yang ada , sehingga ruang ini harus mampu memberikan edukasi dan literasi yang baik tentang kebudayaan, oleh karena itu rumah budaya tidak hanya sebatas menggelar pameran pameran tetapi juga memberikan ruang pemikiran melalui diskusi yang diampu oleh para ahlinya seperti tentu saja dari berbagai disiplin ilmu seperti sejarahwan, arkeologi bahkan filsatat ,sehingga banyak public yang akan mendapat pengetahuan budaya , papar Agus Ismoyo. Yang juga menjelaskan bahwa Rumah Buday aini sudah berdiri sejak tahun 2005.

 

Lebih lanjut dia juga menjelaskan bahwa kegiatan yang ada diruang budaya ini betul betul  merupakan ekspresi kebersamaan dari para seniman .

Sehingga penilaian kuratorial bukan menjadi penilaian utama dalam mengekresikan dalam pembuatan karya karya seninya, sehingga kebersamaan menjadi salah satu semangat yang dibangun para seniman dalam berproses menhasilkan karyanya, ungkapnya lagi.

Dalam acara tersebut juga tampil berbagai bentuk kesenian , baik dalam bentuk pembacaan puisi, permainan music serta ada pula pameran lukisan.

Dalam kesempatan yang sama praktisi budaya Sigit Sugito yang membacakan puisi  menambahkan bahwa DIY memerlukan ruang ruang budaya .

Bahkan juga harus memiliki pemikiran yang imbang bagi para seniman dan budayawan, sebagai contoh bahw apakah bisa para seniman masuk dalam kategori pahlawan , sehingga paradigma pahlawan haruslah seseorang dari kalangan militer harus juga mulai dihilangkan , dan semua orang berhak menjadi pahlawan nasional termasuk dari kalangan seniman , ujar sigit yang juga aktifis 98,

Dia juga menjelaskan bahwa contoh seniman yang juga hendaknya bisa masuk kategori pahlawan yakni seniman Ki Narto Sabdo,

Ki Narto Sabdo pernah membuat sebuah bentuk karya seni lagu yang berjudul Lumbung Desa yang mampu menjadi inspirasi dan spirit bagi petani untuk membentuk ketahanan pangan , terangnya lagi.

Selanjutnya dia juga mengharapkan adanya perhatian yang lebih serius terhadap kebudayaan dari pemerintah DIY.

Dalam acar tersebut juga diberikan penghargaan kepada para generasi muda yang ikut terjun dalam berbagai kegiatan kebudayaan.(dwi)