Seni Budaya 3 menit membaca

Jogja Pandu Peradaban Nusantara Ini Kata Sultan Yogyakarta

Jogja Pandu Peradaban Nusantara Ini Kata Sultan Yogyakarta
Sri Sultan HamengkuBuwono X/ist

JOGJABROADCAST-BANTUL -Posisi Yogyakarta sebagai pusat kebudayaan Jawa semakin eksis hal tersebut terbukti bagaimana kebudayaan mampu membentuk sistim yang harmoni  disemua sektor . Oleh karena itu Pemda DIY akan menyelenggarakan kegiatan bertajuk Jogja Pandu Peradaban Nusantara Menuju Hamemayu Hayuning Bawana. Kegiatan yang  akan berlangsung, Sabtu (18/1/2025) siang di Jogja Expo Center (JEC). Iikuti oleh berbagai komponen masyarakat yang ada di DIY

Sri Sultan dalam sambutannya mengemukakan bahwa paska  pesta demokrasi, tibalah saatnya kehidupan menemukan wujud sejati. Kini, waktu bukan lagi untuk selebrasi, atau malah untuk melanjutkan ketegangan di ruang maya. Sudah seharusnya, waktu menjadi milik kerja nyata dan kolaborasi berbudaya, dalam pengabdian kepada masyarakat, bangsa, dan negara.

 

Resonan dengan tema hari ini, dalam filosofi "Hamemayu Hayuning Bawana" terkandung kewajiban “Tri Satya Brata”. Pertama, “rahayuning bawana kapurba waskitaning manungsa”—bahwa kesejahteraan dunia, tergantung pada manusia yang memiliki ketajaman rasa, serta bagaimana manusia menjalin harmoni dengan alam. 

Kedua, “darmaning manungsa mahanani rahayuning negara”—bahwasanya tugas manusia adalah menjaga keselamatan negara. Ketiga, “rahayuning manungsa dumadi karana kamanungsane”—bahwa keselamatan manusia adalah oleh kemanusiaannya sendiri.

Sehingga dapat dimengerti, pada hakikatnya, makna yang tersandang dalam "Hamemayu Hayuning Bawana", adalah misi mulia manusia, untuk senantiasa menjadikan perbuatan baik kepada sesama dan alam lingkungannya, sebagai bukti bahwa ia benar-benar hidup, dengan perannya masing-masing, walau sekecil apapun. Ujar Sri Sultan .

 

Senada dengn hal tersebut  Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Kalurahan, Kependudukan, dan Pencatatan Sipil DIY, KPH Yudanegara mengemukakan bahwa bebagai peristiwa yang terjadi di republik ini, justru telah memperkokoh ketahanan budaya yang ada di DIY  

"Kegiatan ini merupakan perwujudan rasa syukur atas terciptanya situasi keamanan dan ketertiban di DIY," Jogja Pandu Peradaban Nusantara Menuju Hamemayu Hayuning Bawana adalah kelanjutan dari Jogja Nyawiji ing Pesta Demokrasi yang digelar Biro Tata Pemerintahan (Tapem) Setda DIY pada 28 Oktober 2023 lalu ujar , KPH Yudanegara.

 

Lebih lanjut KPH Yudanegara menjelaskan bahwa dalam sebuah peristiwa dan Dalam sambutannya  Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyampaikan beberapa  pesan penting dalam  menghadapi agenda besar nasional. Khususnya menyongsong pesta demokrasi nasional dan daerah.

Sultan meminta kepada pamong kalurahan dan pemangku keistimewaan harus netral, dan memberikan kedamaian untuk masyarakat DIY.

“Selama 2024, ada berbagai agenda internasional, nasional, politik, sosial, budaya dan event-event besar lainnya yang diselenggarakan di Yogyakarta. Dan DIY memperoleh apresiasi dari Kementerian Dalam Negeri sebagai daerah terbaik dalam penyelenggaraan Pemilu Serentak 2024,” ujarnya.

“Ngarsa Dalem (Sultan) ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemangku keistimewaan dan ini adalah suatu hal yang benar-benar Ngarsa Dalem inginkan, inilah poin penting dalam menjaga keistimewaan DIY ” tambah Yudanegara.

Jogja Pandu Peradaban Nusantara Menuju Hamemayu Hayuning Bawana adalah sebuah kegiatan yang merupakan  momentum  wujud rasa terima kasih pemerintah kepada seluruh komponen masyarakat yang berhasil mewujudkan situasi kamtibmas yang aman, damai, dan kondusif.

Dalam acara ini  semua unsur pemangku keistimewaan diminta hadir  yakni sebanyak  392 kalurahan yang ada di DIY. Para Lurah hadir, berikut anggota jaga warga sebagai garda terdepan di masyarakat, yang kesemuanya akan memakai baju adat Ngayogyakarta Hadiningrat.tambahnya lagi . (dwi)