Sepanjang tahun 2024, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat rekor dengan jumlah perusahaan yang melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) terbanyak dalam sejarah. Hingga akhir tahun, tercatat ada 85 perusahaan yang melantai di bursa, melebihi capaian tahun-tahun sebelumnya.
Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi, menyampaikan bahwa pencapaian ini mencerminkan tingginya kepercayaan perusahaan dan investor terhadap stabilitas serta prospek ekonomi Indonesia. "Rekor ini menunjukkan bahwa pasar modal Indonesia semakin menjadi pilihan utama bagi perusahaan yang ingin mendapatkan pendanaan untuk ekspansi bisnis," ujarnya dalam konferensi pers.
IPO tahun ini mencakup berbagai sektor, mulai dari teknologi, kesehatan, hingga infrastruktur. Salah satu yang menarik perhatian adalah perusahaan teknologi berbasis e-commerce yang berhasil mencatatkan oversubscribe hingga lima kali lipat pada hari pertama penawaran sahamnya.
Analis pasar modal, Rian Pratama, menilai bahwa tren ini menunjukkan potensi pertumbuhan pasar modal Indonesia yang masih sangat besar. "Minat investor, baik domestik maupun asing, terhadap saham-saham baru semakin tinggi. Ini menjadi sinyal positif bagi perekonomian nasional," katanya.
Keberhasilan ini diharapkan dapat terus mendorong penguatan ekosistem pasar modal Indonesia di tahun-tahun mendatang, dengan semakin banyaknya perusahaan yang memanfaatkan bursa sebagai sarana pendanaan.