Pemerintah Provinsi Jawa Tengah secara resmi menetapkan Wayang Kulit sebagai bagian dari kurikulum pendidikan lokal di seluruh sekolah dasar dan menengah. Keputusan ini diambil sebagai langkah strategis untuk melestarikan seni tradisional Indonesia, khususnya Wayang Kulit, yang dikenal sebagai warisan budaya dunia.
Dengan dimasukkannya Wayang Kulit dalam kurikulum, diharapkan para siswa tidak hanya memperoleh pengetahuan tentang seni dan budaya, tetapi juga dapat lebih menghargai dan melestarikan tradisi yang telah ada selama ratusan tahun. Program ini mencakup pengenalan tentang sejarah, filosofi, dan teknik pembuatan Wayang Kulit.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyatakan, "Wayang Kulit adalah bagian penting dari identitas budaya Jawa, dan melalui pendidikan, kami ingin generasi muda bisa lebih memahami dan mencintai seni tradisional ini."
Pelajaran ini diharapkan dapat memperkuat rasa cinta terhadap budaya lokal serta meningkatkan kreativitas dan kebanggaan masyarakat terhadap warisan budaya bangsa.