Pendidikan 3 menit membaca

Usai di Mediasi Siswa SMK Nasional Berbah ini Bisa Ikut Ujian

Usai di Mediasi  Siswa SMK Nasional Berbah ini  Bisa Ikut Ujian
Suasana mediasi di Dinas Pendidikan DIY/ist

 

JOGJABROADCAST-Yogyakarta (12/02/2025)  - Persoalan tidak bisanya seorang siswa kelas 12 SMK Nasional Berbah mengikuti ujian akhir sekolah karena masalah administrasi, telah diselesaikan. Siswa dipastikan dapat mengikuti ujian susulan dan masalah administrasi pun selesai dengan bantuan dana dari pihak swasta dan pemerintah.

 

Penyelesaian persoalan ini dilakukan lewat mediasi yang difasilitasi oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY pada Rabu (12/02) di Kantor Disdikpora DIY. Mediasi ini mempertemukan orang tua siswa, siswa, pihak sekolah, dan pihak terkait lainnya.

Orang tua siswa, Ariwantoko mengaku lega karena persoalan anaknya dapat diselesaikan dengan baik. Ia pun berterima kasih kepada semua pihak yang membantu agar anaknya bisa ikut ujian. “Saya sudah menganggap clear masalah ini. Saya juga berterima kasih kepada pihak sekolah sudah mau mengerti kondisi saya. Alhamdulillah anak saya sudah dibantu untuk biaya. Saya merasa lega,” ungkapnya.

 

Ariwantoko juga mengungkapkan rasa terima kasihnya atas mediasi yang dilakukan oleh Disdikpora DIY agar persoalan anaknya bisa tuntas. Ia berharap anaknya bisa lulus dengan baik dan mendapat ijazah.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Suhirman mengatakan, dari proses mediasi ini, ternyata persoalan utamanya adalah kurangnya komunikasi antara orang tua siswa, siswa dan pihak sekolah. Namun ia bersyukur semua pihak dapat berdiskusi dengan baik dan mendapat kesepakatan bersama.

“Semua sudah menyepakati bahwa anak ini, besok sudah bisa untuk melaksanakan ujian sekolah. Dan sudah tidak ada permasalahan lagi. Harapannya, anak bisa melanjutkan proses pembelajaran dengan baik sampai selesai,” imbuhnya.

 

Suhirman pun mengungkapkan harapannya agar ke depan, baik orang tua siswa atau pihak manapun bisa berkomunikasi dengan pihak sekolah dan Disdikpora DIY jika menemui persoalan serupa. “Jika ada masalah semacam ini, jangan segan-segan untuk komunikasi. Karena ternyata persoalan seperti ini bisa kita selesaikan  dengan baik. Jangan sampai anak dirugikan dalam proses pembelajarannya, hanya karena persoalan administrasi,” paparnya.

 

Kepala SMK Nasional Berbah, Edy Muchlasin mengungkapkan, tidak ada tindakan pengusiran siswa dari kelas ujian karena belum menyelesaikan persyaratan administrasi. Pihaknya pun telah berupaya membantu orang tua siswa untuk mengajukan keringanan biaya pendidikan. Karena pada dasarnya sekolah masih memberikan toleransi agar semua siswa bisa tetap mengikuti ujian.

“Kami sebelumnya sudah bicara dengan orang tua siswa, jika memang tidak mampu, bisa kami bantu mengajukan keringanan tapi syaratnya harus ada surat miskin. Sayangnya orang tua siswa tidak punya. Tapi sekarang sudah ada pihak yang membantu menanggung biayanya, jadi masalah sudah selesai,” terangnya.

Edy pun menegaskan, pihaknya akan menjamin siswa yang bersangkutan dapat mengikuti ujian dan bersekolah sampai lulus dengan aman dan tenang. Ia menjamin tidak akan adanya diskriminasi kepada siswa terkait viralnya persoalan ini di media sosial. “Kami menjamin tidak ada diskriminasi atau bahkan pem-bully-an kepada anak kami ini,” imbuhnya. (*)